Kejayaan Pariwisata Pacitan Bersinar Bersama SBY

Oleh: Redaksi |
OPINI Ekspedisi Merah Putih (EMP), bakal menjadi sebuah momen bersejarah yang menghadirkan gelombang optimisme baru bagi pengembangan pariwisata lokal ke pentas nasional bahkan dunia. Kehadiran Presiden ke-6 RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), sebagai sosok yang rencananya akan meresmikan branding baru “70 Miles Sea Paradise” adalah anugerah yang tak ternilai bagi tanah kelahiran yang ia cintai.

SBY bukan hanya putra asli Pacitan, tapi juga putra terbaik bangsa yang membawa nama daerah tersebut melejit ke ranah nasional dengan reputasi yang gemilang. Kehadirannya bukan sekadar seremoni, melainkan lambang kebanggaan dan simbol pengakuan atas potensi luar biasa yang dimiliki Pacitan. Sosok SBY memancarkan aura kepemimpinan dan visi jauh ke depan, yang mampu menuntun branding pariwisata Pacitan ke arah kesuksesan dan pengakuan global.

Dengan pengalaman dan jaringan yang luas, SBY adalah jembatan strategis yang menghubungkan potensi lokal Pacitan dengan dunia. Pelibatan SBY di panggung utama peluncuran ini membuktikan bahwa EMP bukan sekadar program biasa, tapi sebuah langkah monumental yang membawa harapan besar bagi kemajuan ekonomi, budaya, dan sosial masyarakat pesisir.

Branding “70 Miles Sea Paradise” yang diusung SBY adalah bukti nyata komitmen untuk menjadikan Pacitan sebagai destinasi kelas dunia.

Keputusan mengangkat SBY sebagai wajah dari branding ini bukan hanya soal penghormatan pada sosok yang lahir di Pacitan, melainkan penghargaan atas kontribusi nyata dalam pembangunan dan pengembangan daerah. Sosok yang memiliki integritas tinggi dan rekam jejak menginspirasi ini menjadi motivator sekaligus magnet yang dapat menarik perhatian nasional maupun internasional.

Bersama SBY, kita yakin bahwa wajah pariwisata Pacitan akan bersinar terang, meninggalkan jejak yang abadi, dan membuka pintu keberhasilan yang lebih lebar bagi generasi mendatang. EMP dan branding “70 Miles Sea Paradise” bukan hanya cerita pariwisata, tapi kisah kebanggaan rakyat yang diperjuangkan oleh putra terbaiknya.


Oleh: Muhamad Tonis Dzikrullah, ditulis saat ngantuk
Baca artikel lainnya di BERANDA NGAURIS