Ngauris adalah ruang renung dan tangkap pikir yang menjelajahi batas antara nalar dan narasi. Ia lahir dari kegelisahan terhadap dunia yang serba cepat, di mana makna kerap tercecer dan percakapan kehilangan kedalaman. Melalui esai, catatan kritis, dan refleksi keseharian, ngauris berupaya merawat kesadaran: bahwa berpikir adalah bentuk keberanian, dan menulis adalah upaya menunda lupa.

Berangkat dari tradisi filsafat yang memuliakan tanya dan tradisi akademik yang mencintai ketekunan, ngauris hadir bukan untuk menggurui, melainkan untuk membuka ruang dialog. Ia menolak dikotomi antara yang ilmiah dan yang manusiawi, sebab pengetahuan sejati lahir dari keberanian mengaitkan teori dengan denyut hidup yang paling sunyi.

Di sini, setiap tulisan adalah titipan dari kegelisahan, dari peristiwa, dari pembaca. Dan dalam setiap kata yang terangkai, ngauris ingin terus menjadi medan tafsir yang tak pernah final.

Ngauris lahir dari kelelahan berpikir yang tidak mampu untuk berhenti. Ngauris adalah situs yang mencoba memahami dunia, lalu menyerah, lalu mencoba lagi, lalu ketawa sendiri. Di sini, kamu akan menemukan: Berita yang nggak biasa-biasa aja, Esai tentang hidup yang nggak masuk akal tapi tetap dijalani, filsafat yang tidak disampaikan dengan kening berkerut, tapi dengan senyum bingung, humor absurd, Satire sosial, dan pemikiran ngawur yang kadang lebih jujur dari berita utama.

Ngauris bukan tempat mencari jawaban, tapi tempat menertawakan pertanyaan. Karena mungkin, cara paling waras menghadapi hidup adalah dengan ngaur yang elegan.

Kalau kamu pernah berpikir terlalu dalam saat melihat wajan kosong, atau mempertanyakan eksistensimu saat ngantri di warteg, Ngauris ini mungkin rumah untukmu.