 |
| Doc SMSI Pacitan |
Aksi tanam-menanam ini jadi bentuk kepedulian terhadap debit air yang makin hari makin malu-malu muncul, sekaligus dorongan agar masyarakat ikut andil menjaga ekosistem. Pohon trembesi dipilih bukan karena ikut tren tanaman hias, tapi karena dikenal jago menyerap air dan tahan banting dalam menjaga keseimbangan lingkungan.
Ketua SMSI Pacitan, Irwan Noerkhandiyono, menegaskan bahwa kegiatan ini bukan cuma formalitas ala-ala seremoni nyangking cangkul lima menit. “Kami ingin mengajak masyarakat dan seluruh pihak agar semakin peduli terhadap lingkungan, terutama dalam menjaga sumber mata air yang kini mulai terancam,” ujarnya.
Kegiatan tanam trembesi tersebut dilakukan di Desa Tamanasri, Kecamatan Punung, yang kerap mengalami kesulitan air bersih saat musim kemarau panjang.
“Kami memilih desa Tamanasri karena pada saat musim kemarau panjang desa tersebut terkadang sulit untuk mendapatkan sumber mata air,” tambahnya.
Trembesi ditanam dengan harapan bukan sekadar jadi latar selfie, tapi bisa jadi penyelamat ekosistem lokal.
“Kami berberharap dengan adanya penanam pohon ini bisa melestarikan sumber mata air dan masyarakat kedepan tidak akan sulit untuk mendapatkan air bersih,” pungkas Irwan
Warga setempat pun turut ambil bagian dalam aksi ini, karena selain menanam pohon, mereka juga menanam harapan, semoga musim kering nanti tidak lagi sehaus perasaan yang tak terbalas. (red)
