John Vera Singgung Kutu Loncat di Balik Manuver Politik Pacitan

Oleh: Redaksi |
John Vera Tampubolon
NGAURIS, PACITAN - Suhu politik di Pacitan makin hangat bukan karena musim kemarau, tapi karena isu lompat pagar partai yang makin menggeliat. Setelah wajah Gagarin nongol manis di spanduk Retreat Nasional Partai Demokrat, tafsir politik pun berhamburan seperti nasi goreng tanpa tutup.

Tak cuma Gagarin yang dikabarkan siap-siap menyeberang ke partai berlambang Mercy, sejumlah nama lain juga mulai disebut-sebut sedang memoles perahu untuk merapat ke pelabuhan politik baru. Ini bukan sekadar manuver, tapi semacam lomba pindah kos politik.

Publik pun ramai-ramai mengangkat alis. Salah satu yang tak tinggal diam adalah John Vera Tampubolon, tokoh yang kalau ngomong suka bikin orang mendadak sadar belum bayar uang arisan.

“Partai politik itu bagi mereka tidak lebih dari sekadar kendaraan politik. Padahal kalau kita memahami politik, itu seharusnya instrumen perjuangan ideologi. Kalau partai cuma dianggap kos-kosan, ya jangan heran kalau mereka mudah pindah sana, pindah sini,” ujarnya, dengan nada yang lebih tajam dari silet endorse-an. (10/7/2025)

Menurut John Vera, banyak politisi hari ini lebih mirip pemburu cashback daripada pejuang gagasan. Proses kaderisasi yang seharusnya jadi dapur pembentukan visi, justru seperti dapur yang ditinggal pergi, gosong dan tak terurus.

“Politisi hari ini itu pikirannya cuma untung rugi. Baik secara politik maupun ekonomi. Mereka cari jaminan kemenangan, bukan jalur perjuangan. Begitu merasa partai lama nggak menjanjikan, langsung pindah. Ya maaf saja, itu bukan politisi ideologis, itu mental kutu loncat. Dan ya, saya kira orang seperti itu sebenarnya sudah nggak punya rasa malu,” pungkasnya.
Baca artikel lainnya di BERANDA NGAURIS