Kuasa Hukum Roy Suryo Sebut Jokowi Seperti Ayam Disembelih

Oleh: Redaksi |
Ahmad Khozinudin (kuasa hukum Roy Suryo) | Forum Keadilan TV
NGAURIS.COM, JAKARTA – Polemik ijazah Presiden Joko Widodo kembali memanas. Ahmad Khozinudin, kuasa hukum Roy Suryo, angkat bicara dan menyampaikan kritik pedas yang dibumbui analogi cukup nyentrik. Ia menilai Presiden Jokowi tidak transparan dan justru memperkeruh suasana dengan melibatkan banyak pihak, tanpa menyelesaikan persoalan utama: menunjukkan ijazah itu sendiri.

Melalui podcast di kanal YouTube Forum Keadilan TV yang tayang pada 30 Mei 2025, Ahmad menyampaikan sindirannya dengan gaya khas yang tak kalah “berbumbu”. 
“Kenapa harus memperlama tidak menunjukkan ijazah itu? Kenapa harus pakai narasi meminjam otoritas UGM, meminjam otoritas kuasa hukum, meminjam otoritas dari Mabes Polri yang faktanya kemarin setelah ada pengumuman dari Paris Mabes Polri, publik masih terus mempertanyakan bahkan mempersoalkan proses di Mabes Polri itu sendiri,” ujarnya.
Tak berhenti sampai di situ, Ahmad kemudian melontarkan pernyataan yang membuat netizen mungkin perlu secangkir teh untuk mencerna filosofinya: 
“Saudara Joko Widodo itu kalau filosofinya seperti seekor ayam yang disembelih yang sedang menuju ajalnya sehingga dia kebingungan mencari langkah apa untuk mempertahankan nyawanya yang sebenarnya ajalnya juga sudah hampir sampai.”
Entah karena latar belakang sastra yang tersembunyi atau efek sering menonton sinetron kolosal, pernyataan Ahmad ini sontak menjadi sorotan. Tak sedikit yang mengernyitkan dahi, sambil berkata, “Ini serius apa stand-up?”

Pernyataan tersebut muncul di tengah kian ramainya perdebatan seputar keaslian ijazah Jokowi, yang sudah beberapa kali dibantah oleh berbagai pihak termasuk Universitas Gadjah Mada dan aparat kepolisian. Namun, sebagaimana kata pepatah internet, “netizen tidak pernah tidur”. Isu ini terus bergulir, bahkan seperti bola salju, semakin lama bukan makin jelas, tapi makin besar dan makin dingin.

Ahmad Khozinudin pun menuding bahwa alih-alih menyelesaikan masalah, Jokowi justru “meminjam” kredibilitas institusi lain untuk meredakan keraguan publik, yang sayangnya, menurutnya, malah memperkeruh keadaan.

Apakah polemik ini akan segera menemukan titik terang? Yang jelas, drama ini tampaknya masih jauh dari kata tamat. Sementara itu, publik hanya bisa menunggu, sembari menyeruput kopi dan bertanya-tanya: ijazah itu, sebenarnya ada di mana, ya?
Baca artikel lainnya di BERANDA NGAURIS